ZMedia

Ada Apa di Kabupaten Bima?

Kabupaten Bima

Kalau dengar kata “Bima”, banyak orang langsung mikir soal tokoh pewayangan. Tapi Kabupaten Bima bukan sekadar nama tokoh mitologi. Ini adalah salah satu kabupaten yang ada di ujung timur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Lokasinya berbatasan langsung dengan Laut Flores dan merupakan bagian dari Pulau Sumbawa. Jadi, jangan salah ya, ini bukan di Pulau Lombok, tapi satu pulau lagi ke timur. Kabupaten Bima juga beda dengan Kota Bima. 

Walaupun keduanya berdampingan dan sama-sama berada di wilayah yang dulunya dikenal sebagai Kerajaan Bima, sekarang secara administratif sudah terpisah. Kabupaten Bima sendiri luasnya sekitar 4.400 km² dan punya 18 kecamatan. Tapi tenang, meskipun letaknya agak jauh dari pusat keramaian, daerah ini menyimpan banyak cerita dan potensi yang bikin kamu pengen langsung booking tiket!

Jejak Sejarah dan Budaya Bima

Warisan Kerajaan yang Masih Terasa

Bima itu dulunya adalah wilayah kekuasaan Kesultanan Bima, kerajaan Islam yang punya pengaruh besar di bagian timur Indonesia. Budaya Bima sangat kental dengan nuansa Islam, tapi juga punya unsur lokal yang kuat. Bahkan sampai sekarang, nilai-nilai kerajaan masih terasa dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Misalnya, mereka punya adat istiadat seperti “Mbolo Ro Ncera”, yang artinya musyawarah mufakat, dan nilai-nilai luhur seperti gotong royong yang disebut “Nggahi Rawi Pahu”. 

Salah satu peninggalan bersejarah yang wajib kamu kunjungi kalau ke Bima adalah Museum Asi Mbojo, yang dulunya merupakan Istana Sultan. Di situ kamu bisa lihat koleksi benda bersejarah, senjata, busana adat, sampai silsilah keluarga kerajaan. Jadi, ke Bima itu bukan cuma soal wisata alam, tapi juga bisa jadi perjalanan menyusuri jejak sejarah bangsa.

Bahasa dan Tradisi Lokal yang Unik

Masyarakat Bima menggunakan bahasa daerah yang disebut “Nggahi Mbojo”. Walaupun sekarang generasi muda mulai lebih sering menggunakan bahasa Indonesia, bahasa ini masih jadi identitas kuat di desa-desa. Dalam upacara adat, pernikahan, dan acara keagamaan, kamu bisa menyaksikan langsung bagaimana tradisi lokal masih hidup dan dijaga. Salah satu acara adat yang terkenal adalah “Rimpu”, yaitu cara berpakaian wanita Bima yang menggunakan sarung untuk menutup seluruh tubuh. Rimpu punya makna tentang kesopanan dan nilai keislaman yang dipegang teguh oleh masyarakat setempat.

Keindahan Alam yang Bikin Nggak Mau Pulang

Pantai dan Laut yang Masih Perawan

Kalau kamu penggemar pantai, Kabupaten Bima punya banyak spot yang bisa bikin kamu jatuh cinta. Salah satunya adalah Pantai Wane yang terkenal dengan ombaknya yang cocok buat surfing. Lalu ada Pantai Kalaki, tempat favorit warga lokal buat piknik atau sekadar santai sore. Tapi yang paling fenomenal adalah Pulau Ular, sebuah pulau kecil yang dihuni oleh belasan ular laut jinak. Nggak perlu takut, asal tetap hati-hati, kamu bisa eksplor keindahan pulau ini sambil belajar tentang kehidupan satwa laut yang unik.

Gunung dan Danau yang Menantang

Bima juga punya daya tarik buat kamu yang suka naik gunung. Salah satunya adalah Gunung Tambora, yang letaknya sebagian berada di wilayah Kabupaten Bima. Letusan Tambora pada tahun 1815 dikenal sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah dunia. Sekarang, kawasan ini jadi destinasi trekking yang penuh tantangan tapi juga keindahan alam yang luar biasa. Selain itu ada Danau Satonda, danau kawah yang terbentuk akibat letusan gunung purba. Danau ini terkenal dengan airnya yang asin karena konon katanya berasal dari air laut yang masuk saat tsunami ribuan tahun lalu.

Kehidupan Masyarakat dan Potensi Ekonomi

Pertanian dan Peternakan Masih Jadi Andalan

Sebagian besar masyarakat Bima menggantungkan hidup dari sektor pertanian dan peternakan. Lahan-lahan di Bima sangat subur dan cocok buat tanam jagung, padi, dan bawang merah. Selain itu, sapi Bima juga terkenal punya kualitas bagus dan sering dijadikan sumber penghasilan utama warga desa. Peternakan sapi di Bima bahkan sudah menyentuh pasar nasional, terutama buat kebutuhan kurban dan konsumsi.

UMKM dan Kerajinan Tangan

Bima juga kaya akan potensi ekonomi kreatif. Salah satunya adalah tenun Bima yang dikenal dengan motif khas dan pewarna alami. Hasil tenun ini nggak cuma dipakai buat kebutuhan sehari-hari, tapi juga jadi oleh-oleh favorit wisatawan. Selain itu ada juga kerajinan dari bahan dasar kayu, bambu, dan anyaman pandan yang dibuat oleh para pengrajin lokal. Sayangnya, banyak potensi ini masih belum tersentuh pasar luas karena keterbatasan promosi dan akses teknologi. Tapi dengan semakin banyaknya orang tahu tentang Bima, harapannya UMKM lokal juga bisa naik kelas dan dikenal di level nasional bahkan internasional.

Tantangan dan Harapan untuk Bima

Keterbatasan Akses dan Informasi

Salah satu tantangan besar yang dihadapi Kabupaten Bima adalah akses transportasi dan informasi. Meskipun sekarang sudah ada bandara dan jalan raya yang cukup baik, tapi beberapa desa masih sulit dijangkau. Selain itu, literasi digital dan akses internet juga belum merata. Ini yang bikin promosi wisata dan potensi lokal agak tertinggal dibanding daerah lain. Tapi kabar baiknya, pemerintah dan masyarakat lokal mulai sadar pentingnya teknologi dan promosi digital. Banyak anak muda yang mulai bikin konten tentang Bima, mulai dari vlog, foto, sampai video dokumenter. Harapan ke depan, Bima bisa jadi daerah yang makin terbuka dan berkembang tanpa meninggalkan akar budayanya.

Menjaga Budaya di Tengah Arus Modernisasi

Modernisasi memang nggak bisa dihindari. Tapi di tengah kemajuan teknologi dan gaya hidup global, penting banget buat tetap menjaga nilai-nilai budaya lokal. Bima punya warisan budaya yang luar biasa, dari bahasa, pakaian adat, sampai nilai-nilai sosial. Jangan sampai generasi muda malah lupa siapa mereka dan darimana asal usulnya. Perlu peran aktif dari semua pihak—pemerintah, pendidik, orang tua, dan generasi muda sendiri—buat terus mengenalkan dan melestarikan budaya Bima.

Bima Itu Keren, Serius!

Jadi, kalau kamu selama ini cuma tahu Bali, Jogja, atau Lombok, saatnya kenalan sama Bima. Kabupaten Bima itu punya semuanya: alam yang indah, budaya yang kuat, sejarah yang panjang, dan masyarakat yang ramah. Jangan tanya lagi “Ada apa di Kabupaten Bima?”, karena jawabannya: ada banyak hal luar biasa yang menunggu kamu temukan. Yuk, bantu sebarluaskan keunikan dan keindahan Bima, supaya makin banyak orang Indonesia (dan dunia) tahu kalau ada surga kecil di ujung timur NTB yang layak dijaga, dikunjungi, dan dibanggakan.